DLK Part 2, Model Kaderisasi PMII Masa Kini dengan Pendekatan Fleksibel

Suasana DLK Berlangsung (Foto: PC PMII Surabaya/Suharianto)

Surabaya, PMII SURABAYA - Diskusi Lintas Komisariat (DLK) Part 2 yang diselenggarakan oleh Tim Kaderisasi Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya. Diskusi bertempat di Gerha PC PMII Surabaya, Kamis (18/11).

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan komisariat yang berada di lingkungan PC PMII Surabaya, acara dipandu langsung oleh Penanggung Jawab (PJ) DLK Muhammad Aziz Mubarok. Pertemuan yang setiap bulan digelar itu mengusung tema 'Model Pendekatan Kaderisasi Informal dan Non-Formal Bagi Anggota PMII Generasi Z'.

Sebelum acara dimulai, Aziz memberikan pengantar kepada seluruh peserta diskusi yang hadir. Ia menyebut, bahwa mayoritas kader PMII yang ada di tingkat komisariat dan rayon adalah Generasi Z, karena itu pendekatannya harus lebih kreatif dan menarik.

"Pendekatan terhadap Generasi Z lebih cocok dengan pendekatan yang ceria dan sesuai dengan minat/passion mereka, misalnya membentuk komunitas minat bakat," ucap Aziz.

Pemandu diskusi asal Komisariat ITS itu melanjutkan, pengurus PMII Generasi Z menyadari bahwa anggota organisasi hari ini memang berbeda dengan generasi sebelumnya. Untuk itu, kata Aziz, ketertarikan anggota terhadap pembahasan politik hampir tidak diminati sama sekali.

Setelah diskusi berjalan, perwakilan dari setiap komisariat saling memberikan tanggapan, baik yang berupa pertanyaan maupun jawaban yang semuanya sama-sama mengarah pada tujuan berdialog dengan interaktif.

Foto Bersama Pasca Diskusi (Foto: PC PMII Surabaya/Suharianto)

"Role model anggota yang sekarang juga mengalami pergeseran, jabatan politik tidak begitu menarik minat anggota," ujar Taufik salah satu peserta.

"Generasi yang sekarang terlihat sangat labil dalam menggeluti passion mereka, tidak fokus, dan serba instan. Ini dikarenakan akses informasi mereka sangat terbuka. Melihat kesuksesan orang yang berbeda-beda dalam waktu yang sama, sehingga terjadi kebingungan dalam menentukan diri sendiri," saut Halim menanggapi.

"Untuk mengatasi hal tersebut, yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan kepercayaan diri terlebih dahulu, kemudian penanaman komitmen/konsistensi diri yang tidak setengah-setengah dalam berproses," sambung Toni melanjutkan.

Dari banyaknya respons partisipan yang hadir, DLK menghasilkan tiga pokok poin penting, terutama dalam melakukan pendekatan kaderisasi (Informal dan Non-Formal), dilihat dari minat yang berbeda-beda dan berubah-ubah dari setiap anggota PMII Generasi Z.

Pertama, dapat disatukan dalam wadah minat kepenulisan, setiap anggota dapat menulis apa saja sesuai dengan yang dikehendaki, sekaligus bisa mengekspresikan dirinya sendiri.

Kedua, beradaptasi dengan hal-hal yang datangnya serba tidak pasti, seperti bisa mencari ruang untuk mengembangkan potensi, kata lain dari itu adalah tindakan yang fleksibel. Ketiga, kreatif dan memiliki kemampuan manajerial yang baik.

Ke depan, berdasarkan artikel yang dikemukakan oleh Littauer, F. tentang 'Your Personal Tree: Lejitkan Potensi dengan Memahami Kepribadian Anda'. Generasi Z yang lahir diantara tahun 1996-2010 akan berhadapan dengan Generasi Alpha yang lahir di tahun 2011-2025.

Generasi tersebut, proses pertumbuhannya lebih cepat dan terletak pada pencarian jati diri, orientasi yang dikerjakan bermuara pada hal-hal yang bersifat mandiri.

Penulis: Muhamad Lukman Nulhakim | Editor: Suharianto

#PMIISurabaya #PCPMIISurabaya #KopriPMIISurabaya #DLKPart2 #KaderisasiInformalNonFormal