Foto: Sesi Foto Bersama Pasca RTAR I Berlangsung |
Surabaya, PC PMII SURABAYA - Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bung Karno Komisariat Merah Putih Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengadakan kegiatan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) I, acara diselenggarakan di Graha PC PMII Surabaya, Sabtu (02/10/2021).
RTAR I tersebut dihadiri oleh Sahabat Mahmud Sekretaris Umum PC PMII Surabaya dan Sahabat Firmansyah Wakil Sekretaris I, Sekretaris RTAR I Sahabati Makhrita, Ketua Komisariat Merah Putih Untag Surabaya Sahabat Fahmi Idris, Ketua Demisioner PMII Rayon Bung Karno Sahabat Matluk, dan Ketua Rayon Bung Hatta Sahabati Dewi Fitriani, serta segenap Anggota dan Pengurus Rayon Bung Karno.
Acara RTAR I kali ini mengangkat tema tentang: Pentingnya Loyalitas Diri Sebagai Penggerak Organisasi PMII. RTAR I diikuti oleh 25 peserta sidang yang merupakan anggota/kader PMII Rayon Bung Karno, semuanya turut berkontribusi dalam hal ide dan gagasan guna memikirkan arah gerak Rayon Bung Karno ke depan.
Didalam agenda RTAR I terdapat 4 Sidang Pleno, Pleno 1 membahas terkait Tata Tertib Persidangan, Pleno 2 Laporan Pertanggung Jawaban Kepengurusan Periode 2020-2021. Pada Sidang Pleno 3 dibagi menjadi 3 Komisi antara lain: Kerangka Umum dan Haluan Organisasi, Garis-garis Besar Haluan Kerja (GBHK), serta Pokok-Pokok Pemikiran dan Rekomendasi, di Sidang Pleno 4 membahas terkait Tata Tertib Pemilihan Ketua Rayon Bung Karno Periode 2021-2022 dan Tim Formatur.
Setelah proses panjang dilewati, musyawarah tertinggi tingkat rayon menghasilkan Sahabati Setya Nanda Anggela Putri sebagai mandataris RTAR I PMII Rayon Bung Karno Komisariat Merah Putih Untag Surabaya Periode 2021-2022.
Visi yang dibawa oleh Ketua Rayon terpilih adalah Terwujudnya PMII yang berinovasi, berkomitmen dan berwawasan berdasarkan Aswaja guna menunjang spiritual, intelektual dan sosial kader. Sedangkan dalam misinya terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu doktrinasi ideologi PMII terhadap kader secara terstruktur, menumbuhkan budaya literasi, spirit dalam membangun integritas kader, dan merawat tradisi Islam Aswaja.
Kemudian yang kedua yaitu membangun sistem kekeluargaan, membangun sistem kaderisasi yang berkesinambungan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, serta menumbuhkan inovasi-inovasi yang menunjang kemajuan Rayon Bung karno.